Thursday, October 17, 2019

Berhenti Merokok

Postingan yang sudah lama menjadi draft (-_-')
sumber= huffpost.com



Aku sudah mulai coba-coba merokok mulai kecil, tetapi status sebagai perokok ku sandang saat mulai mengerjakan skripsi di semester akhir (tepatnya sekitar tahun 2008). Awalnya tertantang kemudian mencari alasan. Tertantang karena saat itu kupikir tidak akan ketagihan kalau cuma beberapa kali saja dan akhirnya ketagihan beneran (baca: kalah di tantangan pertama). Seiring berjalannya waktu akhirnya mencari sebuah alasan agar tidak berhenti merokok, mulai dari salah satu bentuk solidaritas, gagahlah, meningkatkan jiwa sosial dan menghangatkan badan (karena saat itu Malang masih sejuk). Sampai pada suatu ketika berhasil menemukan sebuah alasan kuat yang dibuat untuk merokok terus yaitu mulai dari menghisap rokok sampai dihembuskan kembali, ada sebuah jeda waktu (berpikir relax) untuk mencari solusi dari sebuah masalah yang sedang dihadapi.

Waktu silih berganti, banyak orang bertanya apakah tidak mau berhenti merokok karena uangnya bisa ditabung dan lain-lain. Dan karena saat itu masih suka merokok maka kubuat sebuah jawaban yang selalu kuulang saat ada orang yang bertanya, apa gak mau berhenti merokok? "suatu saat, saat aku sudah memiliki alasan yang tepat untuk berhenti merokok" jawabku. Normatif tapi masih ada harapan.

Percobaan pertama untuk berhenti merokok adalah saat mau berangkat ke Taiwan. "Mungkin ini adalah alasan yang tepat untuk berhenti" pikirku saat itu. Ternyata gagal total, dua minggu tidak merokok akhirnya disana juga ada toko yang menjual rokok dan murah (cocok untuk kantong mahasiswa). Bahkan saat kembali ke Indonesiapun masih terus berlanjut.

Percobaan kedua pada tahun 2015. Saat itu berniat untuk berhenti merokok karena mengalami masalah di lambung yang salah satunya dipicu oleh rokok. Hampir 1 bulan tidak merokok (kupikir sudah sukses saat itu), ternyata keinginan untuk merokok muncul lagi pada waktu ada acara keluarga dan semua orang merokok. Akhirnya ikut merokok lagi. Masalah lambung yang tadi kadang-kadang muncul lagi.

Percobaan ketiga saat mau menikah sekitar tahun 2016 awal. Niat sudah bulat untuk berhenti namun seperti percobaan kedua masih gagal. Hal ini dikarenakan kasus yang sama dengan percobaan kedua. Interaksi dengan masyarakat di awal-awal pernikahan, mulai dari ronda, nobar dan lain-lain.

Percobaan keempat kulakukan saat anak pertama saya mau lahir. Sebenarnya saat itu tidak ada niatan yang kuat untuk berhenti, toh nantinya akan gagal lagi. Untuk percobaan yang keempat ini saya utarakan ke semua orang yang biasanya merokok bersama, minimal untuk mendapatkan dukungan termasuk keluarga, kolega dan teman. Untungnya saya mendapat dukungan. Seperti biasa (setelah 3 bulan tidak merokok) ada acara keluarga yang selalu dikelilingi oleh para perokok. Secara reflek, kuambil rokok kemudian mengambil 1 batang. Dan dukungan datang, kakak saya bilang, kalau mau berhenti ya berhenti. Ini yang kutunggu, kuurungkan niat untuk merokok kembali.

Bulan ini adalah tahun ketiga untuk tidak merokok. Beberapa orang bilang jika benar-benar ingin berhenti merokok maka kamu harus mulai untuk tidak merokok selama 3 tahun. Semoga itu benar.

Ini hanya sekelumit pengalamanku. Bagi anda yang ingin berhenti merokok, MULAILAH!!!

No comments:

Post a Comment