Friday, October 19, 2012

Mengintip Rumah Sakit di Taiwan

Turnament sepak bola bagi freshman bergulir kembali. Dalam peraturannya diperbolehkan maksimal 1 mahasiswa senior. Akhirnya aku ikut turnament ini mewakili teknik mesin dan sebagai mahasiswa senior. Meskipun cuma bermain setengah babak tp lumayan lah buat cari keringat dan merasakan kekalahan telak 8-1.

Tapi yang ingin kuceritakan disini bukan tentang turnament itu, hehe6,..

Selang 5 menit setelah pertandingan tiba2 kaki kananku (lebih tepatnya lutut) sulit digerakkan. Dengan kondisi ini, aq langsung meminta es batu ke panitia. 15 menit terapi es, tak mengubah rasa nyerinya.

Datanglah David. Dia ini mantan roommate, pemain sepak bola juga dan labnya juga segedung. Aq minta tolong padanya untuk mengantarku ke tukang urut. Dia langsung ambil scooternya dan fuuuuuuuuush, nyampelah ke tempat tukut urutnya. Registrasi dilakukan meskipun dengan sedikit masalah dalam komunikasi. Kemudian receptionistnya menyuruhku ke lantai 2 untuk menemui dokter (dokter disini berbeda dengan tukang urut, setelah dokter ini memeriksa dia akan merekomendasikan apakah perlu di urut atau tidak). 10 menit baru sadar klo ruangan dokternya salah (ada 3 dokter yang berbeda ruangan).

Kemudian dokternya mulai memeriksa seluruh otot yang ada pada lutut kananku. Sampe akhirnya dia memutuskan untuk tidak memeriksa lagi karena dia takut permasalahannya ada pada tulang bukan otot. Dan dia merekomendasikan untuk memeriksanya di rumah sakit. Bila perlu di X-Ray, katanya.

Gagal deh, uangku dikembalikan.

15 menit berpikir, akhirnya kuputuskan untuk pergi kerumah sakit dan di X-Ray (Karena takut permasalahan sebenarnya pada tulangnya).  Langsung meluncur ke rumah sakit terdekat dengan malam yang semakin dingin (berlebihan dikit). Biar langsung ditangani, kami langsung masuk ke instalasi gawat darurat :D. Registrasi dilakukan dengan menggunakan asuransi kesehatan, KTP dan KTM. Setelah itu, dengan sigap petugas mengambil kursi roda kemudian memeriksa suhu tubuh dan tekanan darah (Pikiran awam datang, ini yang sakit lutut kok malah yang di tes suhu tubuh dan tekanan darah -.-'). Tidak lupa mereka memakaikan gelang yang tulisannya dalam karakter china (yg ku tahu klo ada namaku di gelang itu, karakter yang lain g ngerti artinya). Masuklah ke ruang tunggu.

Selang beberapa menit, dokter berteriak  "Kai Lu Nan (凱魯南)"-ini nama Chineseku.
Aq : David, the doctor called me
David: No my friend, I didn't hear it
Aq: Let's ask to the nurse

Dan akhirnya benar, klo namaku yang dipanggil. Registrasi lagi untuk X-Raynya (Kapan X-Raynyaaaaaaa). Ruangan untuk X-Raynya g terlalu jauh sih, tinggal lurus, belok kiri, belok kiri lagi dan belok kanan (Sebernnya ada jalan pintasnya, belok kiri trus kanan sedikit, tp dokternya g mau pindah dari mejanya). X-Raynya 2 kali, tampak atas dan tampak samping (Sudut pandang Amerika - menggambar teknik 1, hehe6,..).

Dan saat yang ditunggu2 sudah datang. Melihat hasil dari X-Ray. Dan inilah raut wajah orang yang lagi nunggu hasil X-Raynya.


Selang beberapa detik.


Suster ini membawa sejenis kapas (aq pikir ini cuma mau bersihkan lukan gores pada lututku). namun, setelah kulihat lagi tangannya dia memegang jarum suntik. Ooooooooooooo...Tidaaaaaaaaaaaaaaaak.

"Singsingkan lengan bajumu", suster berkata.
"Jangan dong suster", dengan wajah memelas.
"Boleh di pinggul g suster?", dengan wajah tambah memelas.
"OK", timpalnya

Akhirnya pindah ke kasur dibelakangku, dan menutup kelambunya. Kemudian si suster menyuruhku berposisi seperti ruku' (Wah klo kayak gini aq g bisa nahan sakitnya).

"G usah disuntik dong suster", memelas untuk yang ke sekian kalinya.

Selang beberapa detik, si dokter datang

"Take off your pant", teriaknya
"Boleh tidur g dok", lagi-lagi memelas.
"OK", timpalnya.

Dan akhirnya, legaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,..

"Does it hurt?", Dokter bertanya.
"No", sedikit ketawa, haha6,..

Dan si Dokter memperlihatkan hasil X-Raynya padaku. Dia bilang, semuanya masih nornal. Mungkin permasalahanku ini ada pada ligamen atau otot.

"Dengan istirahat 2-3 minggu dan terapi es akan pulih", tambahnya.

Setelah itu si suster menyuruhku untuk masuk ke ruang pengobatan. Karena harus ngantri, aq harus menunggu beberapa menit. Terlalu lama, akhirnya si Dokter datang dengan membawa sejenis kapas coklat.

"Apa ini Dok?", Tanyaku
"Betadine", Jawabnya.

Menunggu sekian lama cuma untuk ngambil betadine ini (-.-'). Setelah itu, ke suster dan receptionist untuk membayar biaya pengobatan.

Dan akhirnya pulang dengan perasaan lega.
Lega karena permasalahannya bukan pada tulang
Lega karena sudah melewati ujian jarum suntik


yang lagi selonjor
19 Oktober 2012
06:03 pm

Thursday, October 18, 2012

Mempermudah = Dipermudah

Mempermudah sama dengan dipermudah. Mungkin hal ini yang kurasakan selama 1 tahun berada di bumi Formusa, Taiwan. Bagaimana tidak, semua hal-hal yang berbau administrasi bisa diakses dengan cepat, baik dengan akses internet maupun tidak. Sebagai contoh saat perpanjangan KTP, mengurusnya cuma butuh waktu sekitar 10 menit, g pake antri karena banyak petugas yang siap melayani dengan ramah. Contoh lain saat meminta surat masih berstatus mahasiswa, kita cuma butuh datang, ngisi formulir, bayar uang administrasi, print dan selesai. Begitu mudahnya.

Sebenernya inilah yang benar-benar bisa dikatakan sebagai simbiosis mutualisme. Si petugas g punya tanggungan tugas karena semuanya sudah diselesaikan dan si yang punya urusan juga g merasa kebutuhannya terpenuhi dengan baik. Waktu benar-benar berharga.

Mempermudah = Dipermudah (Meminimalisir pekerjaan agar tidak menumpuk)

阿里山,Chiayi,台灣。Part 2


阿里山,Chiayi,台灣。Part 1



Think Positive


Think positive
You will know how the way to learn to accepting new things. 
Think positive
You will know how the way to behave to others.
Think positive
You will know how the way to enjoy your life.